Monday, January 7, 2013

Jombang : mencegah, mengatasi, mengobati H

Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers)


Sinonim : T. mongolicum Hand.-Mazz., T. officinale Wigg., T. ceratophyllum DC, T. corniculatum DC, T. dens-lionis Desf., T. sinense DC, Leontodon taraxacum L., L. taraxacum.

Familia : compositae (asteraceae).

Uraian : Umumnya, jombang tumbuh liar di lereng gunung, tanggul, lapangan rumput, dan sisi jalan di daerah yang berhawa sejuk.
Jombang  sangat bermanfaat untuk mengatasi HEPATITIS. Penggunaannya harus benar dan sesuai dengan Penelitian Para Ahli berikut ini .

Jamur-Kayu : mencegah, mengatasi, mengobati Hepatitis

Jamur Kayu (Ganoderma lucidum (Leyss.ex Fr.) Karst.)


Sinonim :
Familia : Polyporaceae

Uraian :
Tumbuh saprofif pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan.
Jamur Kayu  sangat bermanfaat dan mampu mengatasi HEPATITIS. Penggunaan harus  benar sesuai hasil penelitian para Ahli berikut ini

Jagung : mencegah, mengatasi, mengobati, Hepatitis

Jagung (Zea mays L.)


Sinonim :
Familia : Poaceae (Gramineae). 

Jagung  mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan sehari-hari, disamping harganya murah tapi kasiatnya banyak sekali bagi kesehatan. Agar penggunaannya dapat tepat untuk mengobati HEPATITIS,  sebaiknya kita gunakan  sesuai penelitian para ahli  berikut ini .

Kaktus-Pakis-Giwang : mencegah, mengatasi, mengobati, Hepatitis

Kaktus Pakis Giwang (Euphorbia milii Ch.des Moulins)


Sinonim : E. splendens, Bojer.

Familia : Euphorbiaceae

Uraian :

Tumbuh tegak, tinggi mencapai 1 m., pada umumnya sebagai tanaman hias di taman, mengandung getah. Batang warna coklat, berduri kasar. Daun tunggal bentuk bundar telur dengan ujung lebih bulat dari pangkal, pinggir rata, warna hijau. Bunga bertangkai, ada yang tunggal dan ada yang majemuk (Khas disebut siatium), warna bermacam-macam, ada yang 0ranye, kuning, dadu dan sebagainya. 
Nama Lokal : Kaktus Pakis Giwang (Indonesia); Tie hai tang (China).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Perdarahan haid, Bisul, Radang kulit, luka bakar, kena air panas; Hepatistis;

Pemanfaatan : 

BAGIAN YANG DIPAKAI.

Seluruh tanaman, pemakaian segar.

KEGUNAAN.

1. Bunga: Functional uterine bleeding (Perdarahan menstruasi yang fungsionil).
2. Batang: Hepatitis.
3. Daun: Bisul, radang kulit bernanah (Piodermi), tersiram air panas, luka bakar.

CARA PEMAKAIAN:

1. Functional uterine bleeding: 10-15 bunga segar, ditambah daging, direbus sebagai soup.
2. Bisul dan radang kulit bernanah:
Daun segar dilumatkan, ditambah gula merah secukupnya, ditempelkan ke tempat yang sakit.
3. Hepatitis: 9-15 gram batang segar, direbus, minum airnya.

PERHATIAN:

Bila timbul mencret (diarrhea) yang berlebihan setelah minum obat ini, minum rebusan Glycyrrhiza uralensis (Gancao) sebigai antidote.

NOTE : Glycyrrhim uralensis = G. glabra L. = Kayu Manis (kayu legi).

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:

Terasa pahit, astringen, netral, sedikit beracun (toxic). Bunga menghentikan perdarahan. (Hemostatik), batang dan daun sebagai anti pembengkakan (anti-swelling) clan anti radang (anti-inflammasi).

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Greges-Otot : mencegah, mengatasi, mengobati, hepatitis

Greges Otot (Equisetum debile Roxb.)


Sinonim :
Familia : Equisetaceae

Uraian :

Tumbuh ditempat terbuka atau sedikit ternaungi, berkumpul pada tanah lembah berpasir dan berbatu-batu yang banyak digenangi air, sepanjang aliran air di pegunungan, tepi sungai, selokan atau di rawa-rawa. Herba ini dapat ditemukan dari 300-2.700 m dpl. Tanaman pakuan yang tumbuh tegak atau tumbuh ke atas diantara tumbuhan lain, tinggi sekitar 1 m. Pangkal kadang merayap, ujung berjuntai, batang agak lemas, berongga dengan diameter 2-10 mm, bergaris-garis, beruas panjang. Cabang-cabang berkarang keluar dari buku-bukunya, selalu hijau dengan akar rimpang yang merayap. Daun keluar di atas buku, tersusun berkarang, kecil, lancip, berbentuk sisik dan merupakan sebuah kelopak tipis. Kantong spora terletak di ujung batang, berupa bulir, panjang 1-2,5 cm bentuknya lonjong dengan ujung yang tajam. Daun spora berbentuk perisai segi enam, bertangkai, di tengah-tengah berangkai dan susunannya berkeliling. Perbanyakan dengan spora.

Nama Lokal : Bibitungan, tata-ropongan (Sunda), lorogan haji, petungan,; sempol, tepung balung, tikei balung, tropongan (Jawa),; Sodlisoan (Madura). rumput betung, sendep-sendep (Sumatera); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Radang mata, Influenza, demam, diare, radang usus, hepatitis; Kencing atau berak berdarah, bengkak, tulang patah, wasir; Rematik;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Seluruh herba. 
anaman dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya. Jemur untuk disimpan.

KEGUNAAN:
- Radang mata merah (acute conjunctivitis).
- Radang saluran air mata (ductus lacrimalis).
- Menghambat pembentukan selaput pada mata (pterygium).
- Influenza, demam.
- Diare, radang usus. Hepatitis.
- Kencing berdarah (hematuria), berak darah, darah haid banyak.
- Kencing kurang lancar, bengkak (edema).
- Tulang patah, rematik.
- Wasir (hemorrhoid).

PEMAKAIAN: Untuk minum: 10-15 g herba kering, rebus.

Pemakaian luar:
Dibuat parem. Digunakan untuk sakit pada persendian, digosokkan pada anak untuk memperkuat anggota gerak dan obat luka.

CARA PEMAKAIAN:

1. Tulang patah:

Bila kedudukan tulang baik, ambil 2 batang herba segar seutuhnya, dicuci lalu ditumbuk halus, remas dengan air garam secukupnya. Ramuan ini dipakai untuk menurap bagian yang cedera, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.

2. Hepatitis, wasir:

30 g herba,greges otot direbus, minum sebagai teh.

3. Acute conjunctivitis, radang mata:

Greges otot, biji boroco (Celosia argentea L.), bunga chrysant (Chrysanthemum indicum), kulit sejenis jangkrik (Cryptotympana atrata = cicada), masing-masing 10 g, rebus. Setelah dingin disaring, minum.

4. Rematik:

15 g herba kering dan sebutir asam (Tamarindus indica) direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum pagi dan sore hari, sampai sembuh.

5. Wasir:

30 g herba segar greges otot dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada wasirnya.

CATATAN :

Pemakaian lama, dapat mengganggu fungsi ginjal.

BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh herba. Tanaman dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya. Jemur untuk disimpan. 

KEGUNAAN:

- Radang mata merah (acute conjunctivitis).
- Radang saluran air mata (ductus lacrimalis).
- Menghambat pembentukan selaput pada mata (pterygium).
- Influenza, demam.
- Diare, radang usus. Hepatitis.
- Kencing berdarah (hematuria), berak darah, darah haid banyak.
- Kencing kurang lancar, bengkak (edema).
- Tulang patah, rematik.
- Wasir (hemorrhoid).

PEMAKAIAN: Untuk minum: 10-15 g herba kering, rebus.

Pemakaian luar: Dibuat parem. Digunakan untuk sakit pada persendian, digosokkan pada anak untuk memperkuat anggota gerak dan obat luka.

CARA PEMAKAIAN:

1. Tulang patah:

Bila kedudukan tulang baik, ambil 2 batang herba segar seutuhnya, dicuci lalu ditumbuk halus, remas dengan air garam secukupnya. Ramuan ini dipakai untuk menurap bagian yang cedera, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.

2. Hepatitis, wasir: 

30 g herba,greges otot direbus, minum sebagai teh.

3. Acute conjunctivitis, radang mata:

Greges otot, biji boroco (Celosia argentea L.), bunga chrysant (Chrysanthemum indicum), kulit sejenis jangkrik (Cryptotympana atrata = cicada), masing-masing 10 g, rebus. Setelah dingin disaring, minum.

4. Rematik:

15 g herba kering dan sebutir asam (Tamarindus indica) direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum pagi dan sore hari, sampai sembuh.

5. Wasir:

30 g herba segar greges otot dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada wasirnya.

CATATAN : Pemakaian lama, dapat mengganggu fungsi ginjal.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:

Manis, sedikit pahit, netral. Anti radang, peluruh kencing (diuretik), pengobatan radang mata, menghilangkan angin dan panas, astringent, antihemorrhoid, menghentikan perdarahan. 

KANDUNGAN KIMIA:

Asam kersik 5%-10%, asam oksalat, asam malat, asam akonitat (equisetic acid), asam tanat, kalium, natrium, thiaminase dan saponin.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Cakar-ayam : mencegah, mengatasi, mengobati, hepatitis

Cakar Ayam (Selaginella doederleinii Hieron.)


Sinonim :
Familia : Selaginellaceae

Uraian :

Termasuk divisi Pteridophyta, tumbuhan paku-pakuan ini tumbuh pada tebing, jurang, dan tempat-tempat teduh yang berhawa dingin. Batang tegak, tinggi 15 - 35 cm, keluar akar pada percabangan. Daunnya kecil-kecil, panjang 4 - 5 mm, lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai kepercabangannya, yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya.

Nama Lokal : Rumput solo, cemara kipas gunung; Shi shang be (China).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Kanker paru, Bronkhitis, Radang paru, Tonsilis, Batuk, Koreng; Hepatitis, Perut busung, infeksi saluran kencing, Tulang patah; Reumatik;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tanaman, pemakaian kering.

KEGUNAAN :
1. Chorioepithelioma, choriocarcinoma, kanker nasopharynx, kanker paru.
2. infeksi saluran nafas, bronchitis, radang paru (Pneumonia), tonsilitis.
3. Batuk, serak, koreng.
4. Hepatitis, cholecystitis, cirrhosis (Pengecilan hati), perut busung (ascites), infeksi akut saluran kencing.
5. Tulang patah (fraktur), rheumatik.

PEMAKAIAN : 15 - 30 gr , untuk pengobatan kanker; 50 - 100 gr, rebus selama 3 - 4 jam. PEMAKAIAN LUAR : Tanaman segar dilumatkan, tempel ke tempat yang sakit.

CARA PEMAKAIAN:

  1.  Kanker : 60 gr S. doederleinii kering direbus selama 3 - 4 jam dengan api kecil, minum setelah dingin.
  2. Batuk, radang paru, radang amandel (Tonsilitis): 30 gr S.doederleinii direbus, minum.
  3. Jari tangan bengkak: Dilumatkan, tempel ke tempat yang sakit.
  4. Tulang patah: 15 - 30 gr S.doederleinii segar direbus, minum.

Pemakaian Luar, dilumatkan dan ditempelkan ke tempat yang patah, bila patahnya tertutup dan posisi tulangnya baik. Sudah dibuat infus, tablet dan obat suntik.

Untuk kanker : 18 tablet 60 gr herba segar. Diminum sehari 3 x 6 - 8 tablet.
Obat Paten : Decancerlin.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Manis, hangat. Penurun panas, antitoxic, anti kanker (antineoplastic), menghentikan perdarahan (hemostatik), anti bengkak (antioedem).

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Bungli : mencegah, mengatasi, mengobati Hepatitis

Bungli (Oroxylum indicum (L.) Vent.)


Sinonim : Bignonia indica L. Calosanthes indica Bl.

Familia : Bignoniaceae.

Uraian :

Pohon, tinggi lebih kurang 10 meter, batang tegak, berkayu, warna hijau kotor. Daun majemuk bentuk lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau. Bunga majemuk, kelopak bentuk tabung, mahkota bentuk terompet. Buah kotak warna cokelat. Bagian yang Digunakan Biji dan kulit kayu.

Nama Lokal : NAMA DAERAH: Kayu pedang (Minahasa); Kapung-kapung (Palembang); Pongporang (Sunda); Kajeng jaler, Kayu lanang, Wungli (Jawa); Dhangpedhangan (Madura); Merkulai, Merulai, Merlai, Bonglai kayu, Bolai kayu, Boli, Boloi, Bongloi Berak, Beka kampong, Bikir, Bikir hangkap, Kankatang, Biji lunang, Daun juar (Melayu).

NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Oroxyli indici Semen; Biji Bungli. Oroxyli indici Cortex; Kulit Kayu Bungli.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

SIFAT KHAS Agak manis, pahit, mendinginkan, dan membersihkan darah.

KHASIAT

Biji:
Anti inflamasi, analgesik, dan antitusif.

Kulit kayut:
Anti inflamasi dan diuretik.

Pemanfaatan :

KEGUNAAN

Biji:
-Bronkhitis.
-Nyeri tulang rusuk.
-Radang kerongkongan.
-Sakit perut bagian atas.

Kulit kayu:
-Hepatitis.
-Rematik.
-Membangkitkan nafsu makan.
-Radang selaput lendir kandung kemih.
-Sakit perttt.

Kulit akar:
-Disentri.
-Mencret.

RAMUAN DAN TAKARAN

Radang Kerongkongan dan Bronkhitis
Ramuan: Biji Bungli 1 gram Akar Manis 5 gram Kencur 7 gram Air 110 ml Cara pembuatan: Dibuat infus.

Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml. Lama pengobatan: Diulang selama 4 hari. 

Komposisi : Oroksilin.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058